Kelurahan Nungga adalah
salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Rasanae Timur Kota
Bima.
berada pada dataran tinggi yang terdiri dari 3 lingkungan, salah
satu lingkungannya berada di atas gunung yaitu Lingkungan Kabanta.
Jumlah
penduduk Kelurahan Nungga adalah sebanyak 1.850 jiwa
yang terdiri dari 947 penduduk laki-laki, 903 penduduk perempuan, dan 105
Kepala keluarga.
Sejak Tahun 2004 Program P2KP telah berjalan di Kelurahan Nungga, sejak itu berbagai kegiatan telah dilaksanakan baik kegiatan lingkungan,
Sosial, maupun kegiatan ekonomi. Sebagai kelanjutan
dari program P2KP melalui Program KOTAKU pada tahun 2019, Kelurahan Nungga mendapat kucuran dana
Bantuan Pemerintah
untuk Masyarakat (BPM) sebanyak Rp. 2.000.000.000, yang mana dana tersebut Rp. 10.000.000
untuk Biaya Operasional (BOP) BKM dan
sebanyak Rp. 1.990.000.000
untuk membangun infrastruktur di Kelurahan Nungga.
Dengan dana tersebut berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana termuat dalam
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman atau Dokumen RPLP Kelurahan Nungga.
Salah satu kegiatannya adalah “Perpipaan”
sebagai jaringan penyediaan air minum bagi masyarakat. Kegiatan
perpipaan ini berlokasi pada RT 10, 11, dan 12 Lingkungan Kabanta, yaitu
lingkungan di Kelurahan Nungga yang terletak di atas gunung,
selama ini Lingkungan Kabanta sangat kesulitan mendapatkan akses air minum. walaupun sudah ada jaringan perpipaan untuk mengalirkan air dari mata air yang berjarak sekitar 4 km dari permukiman, namun karena sudah lama dan dikerjakan dengan cara yang sangat sederhana sehingga pipa-pipanya banyak yang bocor dan air yang sampai ke permukiman warga sangat sedikit dan tidak mampu memenuhi kebutuhan warga.
Dengan
memperhatikan kondisi tersebut maka warga , tokoh masyarakat, ketua-ketua RT
dan RW bersama Lurah dan BKM sepakat memprioritaskan kegiatan Perpipaan untuk mengalirkan air dari sumber mata air yang berjarak sekitar 4 km dari permukiman
warga. Bersamaan dengan itu Tim Fasilitator, BKM, dan Lurah mendapat informasi bahwa Program SPAM dari Dinas PU Cipta Karya yang menangani air bersih masuk di
Lingkungan Kabanta, sehingga bisa memungkinkan untuk melakukan KOLABORASI PENDANAAN kegiatan antara kedua program dalam rangka menyediakan air bersih bagi masyarakat
Lingkungan Kabanta Kelurahan Nungga Kota Bima.
Proses Penyusunan Rencana Anggaran
Setelah disusun Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan kegiatan perpipaan
di Lingkungan Kabanta Kelurahan Nungga, maka total kebutuhan dana yang dibutuhkan sebesar Rp.485.135.000,- dari total biaya tersebut dapat dipenuhi dengan kolaborasi pendanaan yaitu yang bersumber dari dana BPM Program KOTAKU sebesar Rp. 104.674.000,- dari SPAM Padat Karya sebesar Rp.350.000.000, serta swadaya masyarakat sebesar Rp.30.461.000,-
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan perpipaan di Lingkungan Kabanta dilaksanakan secara Kolaborasi antara Program KOTAKU dengan SPAM Padat Karya.
Program KOTAKU dengan anggaran sebesar Rp.104.674.000
menyediakan atau mengerjakan
pemasangan pipa air minum sepanjang 1.300 m ditambah dengan pembuatan bak
penampung, sedangkan dari SPAM dengan anggaran sebesar Rp. 350.000.000
menyediakan atau mengerjakan pemasangan perpipaan sepanjang 3.700 m ditambah dengan
pemasangan jaringan perpipaan dari bak penampung sampai masuk ke rumah warga
sekalian dengan pemasangan kran air masing rumah sebanyak 60 unit rumah
Bulan September 2019 Pembangunan atau pemasangan jaringan perpipaan untuk air minum mulai dilaksanakan dengan diawali rembug warga setempat untuk menyepakati teknis pelaksanaan maupun kebutuhan lainnya. Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan oleh KSM Ruku Sama. Dalam pengerjaan kegiatan, maka disepakati untuk tenaga kerja dengan melibatkan seluruh warga masyarakat tidak terkecuali para ibu-ibu juga terlibat aktif, bahkan sebelum pekerjaan utama dimulai mereka mengurusi terutama konsumsi dan administrasi keuangan. Dengan konsep pengerjaan seperti itu maka melahirkan tingkat swadaya masyarakat yang tinggi.
HASIL
YANG DICAPAI
Pada bulan Desember 2019 pekerjaan
perpipaan dapat selesai dilaksanakan dengan baik. Dengan
adanya jaringan
perpipaan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat di Kelurahan
Nungga khususnya masyarakat yang tinggal di RT 10, 11, dan 12.
Ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dengan terpasangnya
jaringan perpipaan dan bak penampung tersebut, yaitu :
1. Masyarakat sudah
dengan mudah mendapatkan atau memenuhi kebutuhan air minumnya.
2. Air yang mengalir
sampai ke rumah warga bukan hanya dimanfaatkan untuk minum atau memasak saja,
tapi juga dimanfaatkan untuk yang lainnya seperti mandi, cuci, dan sebagainya
sehingga masyarakat dapat memenuhi seluruh kebutuhan air bersih atau air
minumnya
3. Dalam tubuh
manusia, memerlukan asupan cairan yang cukup karena komposisi utama dalam tubuh
manusia adalah air. Dengan adanya air yang melimpah maka masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan air sebagai komposisi utama dalam tubuh manusia.
4. Selanjutnya
manfaat lain
yang dirasakan warga masyarakat adalah dari segi ekonomi :
Ø Selama ini karena
kurangnya air yang sampai ke permukiman warga, maka untuk memenuhi kebutuhan
air minumnya warga datang langsung ke tempat mata air yang jaraknya sekitar 4
km, dan itu memerlukan biaya dan tenaga.
Ø Karena kran air
sudah masuk ke rumah masing-masing warga sehingga waktu yang selama ini
dipergunakan untuk mengambil air dapt dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang
dapat bermilai ekonomi.
Selain dari segi fisik bangunan serta manfaat, kegiatan
dari pembangunan ini juga diharapkan bisa menghasilkan rasa kebersamaan dan gotong royong yang tinggi dari seluruh warga Kelurahan Nungga khususnya
Lingkungan Kabanta. Dan Alhamdullilah Pembangunan ini sukses seperti yang
diharapkan masyarakat, semua ini berhasil karena keteguhan, kegotongroyongan
dan kebersamaan yang sangat tinggi dari seluruh elemen masyarakat Kelurahan Nungga
khususnya masyarakat yang berada di lokasi pembangunan. Kegiatan ini mustahil
berhasil bila rasa tersebut tidak muncul di masyarakat.
KEBERLANJUTAN
Dengan
terpasangnya jaringan pepipaan air bersih ini, masyarakat yang tadinya sangat kekurangan
air, namun sekarang mereka bisa dengan mudah dan nyaman mendapatkan akses
air minum. Kegiatan ini
berhasil diselesaikan atas kerja sama, gotong royong, dan tingkat
partisipasi masyarakat yang sangat tinggi,
sehingga jaringan
perpipaan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah keberlanjutan dari pada jaringan perpipaan yang
baru dibuat ini. Dalam
rangka keberlanjutan dari jaringan
perpipaan tersebut, maka dibentuk suatu wadah
yang namanya KPP (Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan) Sarana dan Prasarana.
Pengurus ini bersama dengan warga masyarakat, ketua RT, RW serta Tokoh
masyarakat secara rutin melakukan pemeliharaan dan perawatan dengan
memanfaatkan kegiatan – kegiatan yang selama ini menjadi tradisi yang ada di masyarakat.
Untuk
keberlanjutan dari jaringan perpipaan tersebut harus dibuatkan Aturan Bersama,
yang mana Aturan Bersama tersebut harus disepakati dan ditaati oleh seluruh
elemen masyarakat. KPP sebagai sebuah
wadah yang mengawal keberlanjutan dari kegiatan ini harus secara terus menerus
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemeliharaan dan pemanfaatan
dari jaringan perpipaan tersebut. KPP dalam menjalankan tugasnya harus didukung
penuh oleh BKM, Aparat Kelurahan tokoh masyarakat, dan semua pihak yang
berkompoten.
Penulis : Sufyan, S. Ag
SF Tim 22 Program KOTAKU Kota Bima
No comments:
Post a Comment